Olahraga atau Makan dulu ?
Menurut pakar kesehatan, perilaku yang benar adalah olahraga dulu. Tapi bukan berarti seseorang boleh berolahraga tanpa mengonsumsi makanan apapaun, karena nantinya orang tersebut tidak memiliki energi untuk berolahraga namun bukan dalam bentuk makanan berat.
Kenapa setelah makan tidak boleh langsung olahraga?
Karena setelah seseorang mengonsumsi makanan yang berat, secara otomatis darah akan mengalir ke bagian perut. Sementara itu di dalam perut sedang terjadi penyerapan nutrisi dari makanan yang sudah dikonsumsi. Tubuh juga sedang membuang sisa-sisa makanan ke bagian tubuh tertentu dan menyalurkan oksige ke seluruh tubuh.
Beberapa orang merasakan kram jika berolahraga setelah makan disebabkan oleh perut yang masih penuh oleh makanan dipaksa untuk menarik ligamen (ikatan sendi). Selain itu juga menimbulkan perasaan tidak nyaman di perut dan pada beberapa orang bisa menyebabkan muntah-muntah.
Seperti dikutip dari Yourtotalhealth, Sabtu (20/11/2009), berapa lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menunggu sebelum melakukan olahraga tergantung dari apa yang dikonsumsinya.
Biasanya dibutuhkan waktu antara 30 menit hingga 2 jam baru bisa berolahraga. Tapi jika mengonsumsi makanan yang lebih berat maka waktu menunggunya pun lebih lama. Namun jika hanya mengonsumsi makanan ringan atau beberapa biskuit rendah lemak, tidak memerlukan waktu yang lama untuk berolahraga.
Makanan apa yang bisa dikonsumsi sebelum berolahraga? Makanan yang baik dikonsumsi sebelum olahraga tergantung dari kapan waktu berolahraganya.
Jika berolahraga di pagi hari bisa mengonsumsi buah, jus atau air putih yang cukup. Jika berolahraga di pertengahan pagi dan sarapan karbohidrat tinggi maka sudah cukup untuk memberikan energi. Tapi jika olahraga sebelum makan siang cukup makan makanan ringan saja dan untuk olahraga sore hari bisa konsumsi yogurt atau kue kering.
Tapi ini merupakan pedoman umum untuk siapapun yang tidak memiliki masalah dengan sistem pencernaan ataupun kesehatannya. Seseorang harus mencari tahu makanan apa yang tidak mengganggu kesehatan tubuhnya.
Jika ingin mendapatkan manfaat dari olahraga seutuhnya, sebaiknya hindari mengonsumsi makanan berat sesaat sebelum olahraga dan konsumsi air yang cukup untuk mengganti cairan tubuh yang hilang.
from : detik.com
Nonton Bioskop Sambil Ngemil Popcorn Timbun Banyak Lemak
Nih, baca aja deh..
Los Angeles, Cemilan popcorn kerap dianggap sebagai cemilan yang rendah kalori. Tapi peneliti menemukan cemilan popcorn yang dimakan bersama minuman di dalam bioskop terutama di Amerika memiliki kalori yang setara dengan 3 hamburger ukuran tiga perempat.
Dari hasil penelitian yang dilakukan Center for Science and Public Interest (CSPI) ditemukan bahwa popcorn ukuran sedang dan minuman pendampingnya rata-rata memiliki 1.160 kalori.
Jumlah ini cukup tinggi karena popcorn hanyalah makanan selingan bukan makanan pokok. Sementara kebutuhan kalori orang dewasa rata-rata 1.800-2.000 kalori.
Bayangkan dengan makan popcorn dan minumnnya, hampir tiga perempat kebutuhan kalori terpenuhi padahal makanan itu tidak mengenyangkan. Bahkan makan popcorn berbagi juga sama artinya dengan mengonsumsi lemak jenuh sehari penuh.
Ahli gizi senior CSPI Jayne Hurley mengatakan kebiasaan-kebiasaan kecil yang dilakukan masyarakat Amerika malah membuat mereka sulit mempertahankan berat badannya.
"Siapa yang menyadari ketika hanya menonton film di bisokop dan makan popcorn nilai kalori yang ditimbun sangat banyak," kaya Jayne seperti dilansir dari Telegraph, Jumat (20/11/2009).
Penelitian yang dipublikasikan dalam Nutrition Action Healthletter juga menemukan bahwa camilan Reese's yang banyak dijual di bioskop Amerika memiliki kandungan kalori 1.160 dan 35 gram lemak jenuh yang setara dengan makan 16 ons steak dan kentang panggang mentega.
Popcorn seperti menjadi makanan wajib ketika nonton bioskop. Kalori yang tinggi karena rasa manis dan asin yang digunakan ditambah pemakaian minyak kelapa untuk memasaknya. Belum lagi penambahan mentega atau margarin yang memberikan kontribusi tinggi kalori dan lemak.
by : Spokat On De Boil
Ada suatu cerita di masa remaja
Cerita diriku di dalam bercinta
Nuansa romantika begitu menggoda
Membuat diriku jatuh cinta padanya
Semua derita di masa lalu
Ku pertaruhkan hanyalah untukmu
Chorus I :
Dengar... Dengarlah sayangku
Di dalam hatiku hanya ada namamu
Telah ku lewati semua derita
Tak ku sadari bahwa
Kau adalah cinta terakhirku
Setelah ku sadari dirimu menanti
Kehadiran diriku di dalam hatimu
Semakin ku mengerti dirimu berarti
Setelah diriku kehilangan cintamu
Akan ku kenang semua masa indah
Akan ku simpan di dalam hatiku
Chorus II :
Dengar... Dengarlah sayangku
Di dalam hatiku hanya ada dirimu
Telah ku lewati semua derita
Tak ku sadari bahwa
Kau adalah cinta sejatiku
Terakhir... (Terakhirku)
Cinta terakhirku... (Cinta terakhir)
Sejati... (Sejatiku)
Cinta sejatiku
Jam 11 mlm ada yg sms gw.. Gw gak kenal orangnya, nomer hp dia jg gak gw kenal. Isinya simpel sih, tp bikin gw jd senyum2 sendiri. Ini nih isi sms nya, "gw minta lirik Fight The Tears yg 'finding you' donk.. Gw butuh bgt nih buat gw kirim ke cewek gw sekarang. "
Hehehe... Gw pribadi ya seneng donk, ternyata lirik lagu band gw ada yg suka. Apa lagi buat ditujukan ke orang yg spesial dlm hidup dia.Untuk org yg udah sms gw (meskipun udah gw kirim liriknya lewat balesan sms lo) nih gw post disini liriknya.
Oiya, buat kalian yg pengen denger lagunya, bisa kok dengerin lagunya di www.myspace.com/xfightthetearsx
FINDING YOU
i'm feel alone looking for you
and i still wish you will be fine
i'll be here waiting for you
and i will be fall without you
without you
never give up trying to find you
another place that you are invite
althought you avoid me
althought you away from me
i never give up coz i'm strong
trying to find you
i'll be here waiting for you
and i will be fall without you
without you
i lookin' around to any where
i lookin' inside to any place
i go around
go around to find you
Dalam sebuah iklan, Musisi bernama asli Djauhar Zaharsjah Fachrudin Roesli atau yang lebih dikenal dengan Harry Roesli dijadikan icon "Pelopor Musik Indie" Hal itu sah-sah saja, pasalnya karya putra pujangga terkenal Marah Roesli ini memiliki banyak karya yang kala itu diluar mainstream musik Indonesia. Musiknya yang ngepop, kadang-kadang progresif, menjadi mahakarya yang wajib dikenal dan dilestarikan. Tidak hanya itu, syairnya yang "nakal" dan penuh dengan kritik tidak ayal membuat banyak pihak menjadi merah kupingnya.
Dalam catatan Indonesiantunes.com, hasil karya Seniman Musik ini mencapai 23 album, dengan album pertama yang dirilis tahun 1973 bertajuk "Philosophy Gang" produksi Lion Record. Sedangkan album kolaborasi plus musik film mencapai 16 album. Dan album yang menjadi bahasan kali ini, berjudul "Ode dan Ode" produksi Berlian Record (1978) merupakan album Harry Roesli yang ke 15.
Dalam album bersampul gambar wajah orang dipadu dengan pancaran sinar matahari, hasil karya rekan sejawat Harry Roesli, AM Handoyo, tidak seluruhnya hasil karya Musisi yang sempat mengenyam pendidikan musik di Rotterdam Conservaorium Den Haag, Belanda, namun pada bagian kedua (side B) diisi oleh group musik MON-AMI, pimpinan Joni Sarjono. Harry Roesli hanya menyumbangkan 5 lagu, yakni ode buat maskar, ode buat nurmi, wanita, ode buat saya dan ode buat dia.
Tak bisa dipungkiri, kekaguman Harry Roesli terhadap Frank Zappa, sedikit banyak mempengaruhi kiprahnya bermusik, termasuk pengaruh band-band asing kala itu, seperti The Doors, dan Deep Purple. Misalkan dalam lagu "Ode Buat Maskar", kepiawaian Harry Roesli mengkolaborasi instrumentasi musik melahirkan musik Indonesia yang beda'. Nada-nada slow yang diiringi dengan tekanan tuts piano bergaya John Lord-nya Deep Purple melahirkan instrumentasi musik rock eksperimental. Menariknya, komposisi nada lambat dan cepat dalam "ode Buat Maskar" ini terasa enak didengar (easy Listening).
Dasar seniman, lirik yang ditulis Harry Roesli syarat dengan makna, misalkan dalam lagu ini, Harry Roesli menulis ;Dikehidupan/ terpana musim/menatap lepas ketenangan/ Sungai dingin dititik perih/sunyi terperih/ melintas berdoa, senyum mega/lelah terlena. Berbeda dengan "Ode Buat Nurmi" yang dibawakan dengan nuansa lebih nge-pop. Suara betotan bass dilagu ini sangat jelas terdengar yang diselingi dengan petikan gitar elektrik yang meraung-raung.
Tak kalah seru dalam tembang "Ode buat Nurmi" yang dibawakan dengan suara-suara setengah berbisik dan sengau, namun musiknya terdengar berbobot dan enak dinikmati. Sesekali memadukan dengan suara kentrungan dan betotan bas yang dinamis.
Lagu "wanita" lebih asyik lagi. Meski dibuat instrumental, dengan intro piano dipadu dengan gitar dan bas menghasilkan nuansa musik jaduls yang kala itu sedang menjadi trend.
Seperti lagu sebelumnya, tembang "Ode buat Saya" dan "Ode buat Dia" sarat dengan makna tersembunyi. Misalkan dalam "Ode buat Saya" Harry menulis;.. malam hari yang sepi/jalinan damai di rumah/kini tumpuan hati sekejap/ hancur hatiku bagai terbakar/kacau jiwaku bagai sang badai/lirih merintih di bawah sang hujan/sedih, senandung tlah hilang. Kepandaian Harry Roesli dalam memainkan improvisasi nada-nada bisa dilihat dalam komposisi lagu ini. Aroma progresive rock menyelimuti lagu ini yang kadang diselingi dengan perpindahan nada-nada yang "dramatis" menjadikan musik rock terdengar teatrikal mirip-mirip Pink Floyd.
Sayang, tokoh musik Indonesia ini keburu dipanggil Yang Kuasa. Tanggal 11 Desember 2004, seniman yang pernah merasakan pengapnya penjara akibat dituduh provokator dalam peristiwa Malari tahun 1974 meninggal dunia dalam usianya yang ke 53 tahun. Harry Roesli meninggalkan karya kontemporer dibidang musik Indonesia yang bisa dibilang menjadi masterpiece dan melegenda. Album "Ode dan Ode" ini adalah salah satu karya yang layak dikoleksi.
Enggak mau ikutan tren
Anak-anak indie bikin gaya sendiri biar berbeda. Nyatanya, gaya mereka malah banyak pengikut dan jadi ngetren.
Musik bisa dibilang jadi ujung tombak berkembangnya komunitas indie. Sudah lama kita mendengar tentang band-band yang bergerak sendiri untuk memproduksi dan mengedarkan album mereka, yang biasa disebut pergerakan underground. Angkanya memang tidak besar jika dibandingkan dengan Sheila on 7 atau Padi. Tetapi, angka 50 ribu kopi untuk album indie sudah sangat bagus.
Makin lama, dukungan terhadap indie pun besar. Terbukti dengan masuknya nama band asal Bandung, Mocca, dalam deretan grup yang mendapatkan award dari MTV. Stasiun TV yang fokus pada musik itu pun memberikan tempat yang cukup besar bagi musik yang bergerak dengan semangat indie. Tak ketinggalan, sejumlah radio ikut menyediakan segmen khusus bagi musisi-musisi lokal.
musik Indie di Indonesia berjalan pesat dengan munculnya banyak musisi dan label indie berkualitas. Salah satu pioneer pencetak hits adalah FFWD Record dan Aksara Records. Mereka berhasil melahirkan musisi berbakat seperti Mocca, Homogenic ,White Shoes and the Couples Company.
Propaganda
Bandung, enggak bisa dibilang enggak, adalah sarangnya orang-orang yang punya semangat indie. Dari kota ini dikenal beberapa majalah yang punya nama cukup besar, seperti Ripple dan Pause. Belum lagi majalah-majalah baru yang mulai berkembang.
Kota lain penghasil media cetak indie adalah Yogyakarta yang punya Outmagz dan Medan dengan M-teens, misalnya. Belum lagi yang berupa newsletter dengan kemasan lebih rapi seperti 10.05 (ten o’ five) yang dibagikan gratis.
Awalnya media cetak tersebut adalah ajang untuk propaganda. Tetapi, sekarang sudah berubah jadi bacaan yang bisa kita nikmati dan menambah wawasan kita.
Fashion
Style orang-orang ini juga terlihat berbeda dan unik, tetapi enggak "sejorok" seniman. Mereka tetap memperhatikan penampilan, tetapi dengan satu syarat: harus beda dengan yang lain. Syarat tersebut membuat mereka mendesain pakaian sendiri, biasanya berupa t-shirt, yang berbeda dengan rancangan orang lain. Walau sederhana, hanya mengandalkan kekuatan kata dan gambar pada kaus, ternyata desain mereka bisa memancing minat para pencinta fashion.
Biasanya tiap desain dibuat dalam jumlah kecil. Paling banyak satu desain hanya diproduksi 10 potong.
Perkembangan usaha ini makin menjamur. Puluhan merek bermunculan. Usaha bikin kaus itu disebut clothing. Enggak cuma t-shirt, tetapi juga berbagai aksesori, seperti belt, handband, sepatu, sampai boxer.
Makin hari, persaingan semakin ketat. Dalam persaingan ini yang utama adalah ide! Semakin unik dan fresh, clothing tersebut bakal makin dicari.
Distribusi
Banyak produk bersemangat indie dihasilkan, tetapi sedikit tempat yang bisa menjualnya. Karena keterbatasan dana, mereka kesulitan masuk ke toko-toko besar. Akhirnya, dibangunlah sistem distribusi yang memanfaatkan jaringan pertemanan. Sampai akhirnya ada sebuah solusi untuk hal ini, yaitu distribution outlet yang lebih dikenal dengan sebutan distro. Biasanya bermula dari menjual produk-produk mereka sendiri, kemudian berkembang banyak yang menitipkan barang untuk dijual di situ.
Belakangan distro makin menjamur di berbagai kota di Indonesia. Apalagi kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogya, Surabaya, dan Medan. Sebut saja 347 di Bandung, Cynical MD, atau Locker di Jakarta. Begitu banyak nama-nama baru bermunculan. Persaingan yang makin ketat membuat tiap distro adu unik dan eksklusif.
Banyak pengikut
Puncaknya sekarang ini kita banyak melihat anak muda yang gayanya distro banget. Dan yang sedang in saat ini adalah dandanan ala punk, dengan berbagai atribut, seperti spike dan belt, plus gaya rambut dan tato.
Indie
berasal dari kata independent, niatan awalnya adalah antitren. Tetapi keantitrenan itu justru membuat karya- karya mereka dicintai banyak orang. Akibatnya, malah ngetren.
Bahkan, tren itu makin besar gelombangnya. Banyak label rekaman besar yang mencari grup-grup band di kalangan indie. Bahkan sebuah label besar sampai membuat divisi khusus untuk band-band indie. Sudah jadi bisnis menguntungkan, rupanya.
Indie asli
Saat ini memang sudah sulit membedakan mana yang anak indie asli dan mana yang hanya pengikut. Tetapi, sebenarnya ada ciri-ciri yang tak bisa hilang dari komunitas ini.
Tak sedikit anak band indie yang mendesain sendiri pakaian mereka. Bahkan, turun sendiri ke jalan untuk menempel poster- poster event yang juga mereka buat sendiri.
Mereka bekerja keras untuk mempromosikan apa yang mereka lakukan dengan cara mereka. Maka bertebaranlah newsletter, flyer, dan poster, baik di distro-distro, kedai kopi, maupun toko buku dan kaset tertentu.
Setelah kata "indie" sering banget muncul di media apa saja, "indie" mulai jadi trend di masyarakat, tanpa mereka mengerti apapun artinya, dan akhirnya semuanya demam "indie", seperti demam-demam lainnya. Sepertinya ada yang "sucks" dari tereksposenya "indie", semua band yang baru punya demo live satu lagu plus stikerpun ikut-ikutan pengen disebut band indie, tanpa mereka mengerti perjuangan dan semangat independen. Hal ini membuat definisi band indie jadi kabur di masyarakat. Yang jelas ini memang jadi ajang beberapa pihak yang pengen mengeruk keuntungan dan memanfaatkan "indie" buat duit semata. Akhirnya yang bener-bener independen pun mati. It's a fucked up situation. isn't it?
Indie label
Sebuah gerakan kebebasan yang di dunia seni,bisa diartikan menolak kemapanan, memihak pada independensi dalam berkarya. Di dunia musik, lantas berkembang wadah rekaman yang mereka sebut indie label. Sejarah industri rekaman di Indonesia dimulai pada awal tahun 1960-an, tatkala Studio Irama mulai merekam lagu-lagu jenis hiburan (untuk menyebut lagu pop? jaman itu), melalui cakram (piringan hitam) untuk Nien Lesmana, Rachmat Kartolo dan Koes Bersaudara. Lalu, terjadi perkembangan berarti pada awal dekade 1970-an, tatkala almarhum Dick Tamimi mendirikan perusahaan rekaman Dimita, yang akhirnya merekam album Koes Plus (dengan drummer Murry menggantikan Nomo Koeswoyo), band wanita Dara Puspita dan grup Panbers. Pada jaya Dimita inilah Indonesia mulai memiliki band-band rekaman yang saat kemudian mampu menyemarakkan industri rekaman pop maupun panggung.
Pada saat yang hampir bersamaan, ada sekelompok musisi yang populer dengan kebebasan berekspresinya, pada awalnya bisa dilihat dari gaya panggungnya yang ?nyeleneh? dan komposisi lagu ciptaannya yang unik, antara lain dapat ditemui pada karya The Gang of Harry Roesli, The Rollies dan Giant Step (Bandung), God Bless (Jakarta), dan AKA Group (Surabaya). Band-band yang disebut paling belakang itu bahkan berdiri dan berkreasi dalam rentang waktu antara tahun 1969 hingga memasuki tahun 1980-an. Bayangkan tentang penampilan God Bless dengan peti mati atau AKA Group yang ke panggung dengan membawa roda pedati raksasa, sementara band Rawe Rontek dari Banten manggung di belakang Gedung Sate (Bandung) pada tahun 1976 dengan memakai atraksi debus lengkap dengan penggorengannya di atas kepala vokalis. Kebebasan berkreasi yang mereka usung sebagian diakomodasi melalui album-album rekaman yang berbeda dan panggung dengan model audiens yang beragam pula. Ini artinya, heterogenitas musik di Indonesia sejatinya telah ada sejak akhir dekade tahun 1960-an hingga hari ini, yang sebagian lagu karyanya dapat diakomodasi melalui label rekaman besar yang biasa disebut sebagai major label.
Sejumlah nama dan karya pemusik sempat ditolak satu label, tapi akhirnya diterima oleh label lainnya, dan akhirnya albumnya meledak di pasaran. Contoh hal ini adalah album Camelia, album perdana Ebiet G Ade yang diluncurkan Jackson Records pada seputar 1979. Juga lagu-lagu pada album Peterpan yang diedarkan oleh Musica Studio?s.
Pada tahun 1994, Pas Band dari Bandung memulai revolusi rekaman band indie melalui mini album rock 4 lagu. Meski mini album Pas Band awalnya beredar terbatas di Bandung dan sekitarnya, komunitas indie ini terendus oleh Aquarius Musikindo yang kemudian memutuskan mengontrak Pas Band untuk bergabung. Maka, terbitlah album berisi lagu-lagu di album indie plus lagu-lagu baru Pas Band melalui major label Aquarius Musikindo (1995). Terobosan ini dilanjutkan dengan direkrutnya Suckerhead oleh Aquarius, dan juga direkamnya grup cadas Edane pada tahun berikutnya. Lalu ? untuk menampung puluhan band indie lainnya ? Aquarius resmi membuka label baru dengan bendera Independent dan Pops pada 1997. Nama-nama Type-X, Betrayer, Rumah Sakit, solo album Agus Sasongko, adalah sebagian dari musisi yang pernah ber-indie ria.
Di Sony Music, band-band indie juga diakomodasi, tanpa diintervensi karyanya, antara lain untuk album Superman Is Dead, Saint Loco, Navicula dan banyak lainnya. Sementara itu, di luar major label, gerakan indie terus menanjak naik. Puncaknya terjadi pada awal tahun 2000, tatkala GOR Saparua di Bandung, hampir saban Minggu menggelar acara penampilan band-band indie dari penjuru Indonesia, dengan syarat biaya transportasi dan akomodasi ditanggung manajemen musisi sendiri. Pada saat itu, setiap band manggung harus ikut mendanai pesta musiknya sendiri dengan membayar sejumlah uang untuk biaya sewa tata suara, alat musik, panggung, dekorasi dan venue. Di luar GOR Saparua, jualan album indie dan merchandise-nya, termasuk majalah indie lokal, digelar.
Tapi sejarah band indie yang paling spektakuler penghasilannya bisa dipastikan berlaku pada Slank. Band yang bermarkas di Jl. Potlot Jakarta ini telah menyimpan fans fanatik terdaftar dalam komunitas Slankers sebanyak 400.000 orang. Slankers inilah pembeli fanatik kaset dan CD, merchandise Slank, dan penonton konser Slank, yang terus mencoba menghindari membeli barang bajakannya. Jika Slank sendiri telah ber-indie ria sejak album ke 7 (hit ”Balikin”) melalui label Slank Records dengan model titip edar lewat Virgo Ramayana Records, maka inilah industri indie yang terbesar dalam sejarah indie label di Indonesia. Itu pula sebabnya, hanya Slank yang berani melepas 2 album dalam setahun (album reguler dan album road show), karena telah jelas jumlah pembelinya.
Taken from bryanthick's blog
Connect jg akhirnya... hahaha
Oia, buat info tambahan.. Tadi gw ketemu ama Jenny. Tgl 18 November ini SODB & FTT manggung di acara amal korban gempa di Padang. Seneng gw bisa maen untuk acara amal. Salah satu hal yg gw impiin jg. Hehehe...
Nambah info lg nih, minggu depan (tp blom di confirm tgl brp), FTT maen di acara Banten Expo.
Pada dateng yaa.... okeh..okeh...