RSS

Harry Roesli "Pelopor Musik Indie"


Dalam sebuah iklan, Musisi bernama asli Djauhar Zaharsjah Fachrudin Roesli atau yang lebih dikenal dengan Harry Roesli dijadikan icon "Pelopor Musik Indie" Hal itu sah-sah saja, pasalnya karya putra pujangga terkenal Marah Roesli ini memiliki banyak karya yang kala itu diluar mainstream musik Indonesia. Musiknya yang ngepop, kadang-kadang progresif, menjadi mahakarya yang wajib dikenal dan dilestarikan. Tidak hanya itu, syairnya yang "nakal" dan penuh dengan kritik tidak ayal membuat banyak pihak menjadi merah kupingnya.

Dalam catatan Indonesiantunes.com, hasil karya Seniman Musik ini mencapai 23 album, dengan album pertama yang dirilis tahun 1973 bertajuk "Philosophy Gang" produksi Lion Record. Sedangkan album kolaborasi plus musik film mencapai 16 album. Dan album yang menjadi bahasan kali ini, berjudul "Ode dan Ode" produksi Berlian Record (1978) merupakan album Harry Roesli yang ke 15.

Dalam album bersampul gambar wajah orang dipadu dengan pancaran sinar matahari, hasil karya rekan sejawat Harry Roesli, AM Handoyo, tidak seluruhnya hasil karya Musisi yang sempat mengenyam pendidikan musik di Rotterdam Conservaorium Den Haag, Belanda, namun pada bagian kedua (side B) diisi oleh group musik MON-AMI, pimpinan Joni Sarjono. Harry Roesli hanya menyumbangkan 5 lagu, yakni ode buat maskar, ode buat nurmi, wanita, ode buat saya dan ode buat dia.

Tak bisa dipungkiri, kekaguman Harry Roesli terhadap Frank Zappa, sedikit banyak mempengaruhi kiprahnya bermusik, termasuk pengaruh band-band asing kala itu, seperti The Doors, dan Deep Purple. Misalkan dalam lagu "Ode Buat Maskar", kepiawaian Harry Roesli mengkolaborasi instrumentasi musik melahirkan musik Indonesia yang beda'. Nada-nada slow yang diiringi dengan tekanan tuts piano bergaya John Lord-nya Deep Purple melahirkan instrumentasi musik rock eksperimental. Menariknya, komposisi nada lambat dan cepat dalam "ode Buat Maskar" ini terasa enak didengar (easy Listening).

Dasar seniman, lirik yang ditulis Harry Roesli syarat dengan makna, misalkan dalam lagu ini, Harry Roesli menulis ;Dikehidupan/ terpana musim/menatap lepas ketenangan/ Sungai dingin dititik perih/sunyi terperih/ melintas berdoa, senyum mega/lelah terlena. Berbeda dengan "Ode Buat Nurmi" yang dibawakan dengan nuansa lebih nge-pop. Suara betotan bass dilagu ini sangat jelas terdengar yang diselingi dengan petikan gitar elektrik yang meraung-raung.

Tak kalah seru dalam tembang "Ode buat Nurmi" yang dibawakan dengan suara-suara setengah berbisik dan sengau, namun musiknya terdengar berbobot dan enak dinikmati. Sesekali memadukan dengan suara kentrungan dan betotan bas yang dinamis.

Lagu "wanita" lebih asyik lagi. Meski dibuat instrumental, dengan intro piano dipadu dengan gitar dan bas menghasilkan nuansa musik jaduls yang kala itu sedang menjadi trend.

Seperti lagu sebelumnya, tembang "Ode buat Saya" dan "Ode buat Dia" sarat dengan makna tersembunyi. Misalkan dalam "Ode buat Saya" Harry menulis;.. malam hari yang sepi/jalinan damai di rumah/kini tumpuan hati sekejap/ hancur hatiku bagai terbakar/kacau jiwaku bagai sang badai/lirih merintih di bawah sang hujan/sedih, senandung tlah hilang. Kepandaian Harry Roesli dalam memainkan improvisasi nada-nada bisa dilihat dalam komposisi lagu ini. Aroma progresive rock menyelimuti lagu ini yang kadang diselingi dengan perpindahan nada-nada yang "dramatis" menjadikan musik rock terdengar teatrikal mirip-mirip Pink Floyd.

Sayang, tokoh musik Indonesia ini keburu dipanggil Yang Kuasa. Tanggal 11 Desember 2004, seniman yang pernah merasakan pengapnya penjara akibat dituduh provokator dalam peristiwa Malari tahun 1974 meninggal dunia dalam usianya yang ke 53 tahun. Harry Roesli meninggalkan karya kontemporer dibidang musik Indonesia yang bisa dibilang menjadi masterpiece dan melegenda. Album "Ode dan Ode" ini adalah salah satu karya yang layak dikoleksi.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Gw ada rekaman kaset Harry Roesli ama salah satu master music orang jerman, waduh parah banget, Alm Harry Roesli emang ga da duanya, dedikasi buat seninya ga pernah turun sampe ahir hayat..thx buat infonya

Posting Komentar

Copyright 2009 Story Never Ends. All rights reserved.
Blogger Template by Blogger and Blogger Templates.
Bloggerized by Miss Dothy